AMONIUM (NH4)
DOSEN : RAFIDAH.,SKM.M;Kes
MATA KULIAH :
PENYEHATAN AIR- A
MAKALAH
“
AMONIUM (NH4)“
OLEH
:
ARINI
ANGGRIANI PO 71.4.221.15.1.049
AMIRUL
AKBAR ACHMAR PO
71.4.221.15.1.046
DIONA
ZAKIYAH PO
71.4.221.15.1.054
NOVIANA
RAHMADANI PO
71.4.221.15.1.068
RESKITA
NOVA MAHARANI PO 71.4.221.15.1.075
KEMENTERIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK
KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada
Allah SWT atas selesainya penyusunan Makalah ini.
Harapan
penulis makalah ini dapat menambah wawasan yang lebih luas tentang Penyakit
Akibat Kerja. Penulis berusaha menyajikan makalah ini dalam bentuk sederhana
agar dapat dimengerti, diketahui, dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari
oleh pembaca.
Penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang positif sangat dibutuhkan agar menjadi lebih baik
dan berdaya guna di masa yang akan datang.
Makassar,
08 Maret 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................
1
B. Rumusan Masalah................................................................................
2
C. Tujuan..................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
A. pengertian Dan
Perbedaan Ammoniak
(NH4) Dan Ammonium (NH4)
................................................................................................................. 3
B. Cara Pemeriksaan................................................................................ 6
C. Efek Bagi Kesehatan .......................................................................... 7
D. Sifat-sifat
Amoniak.........................................................................7
E. Penanggulangan Kelebihan/Kekurangan Kadar (NH4).....................7
F. Standar................................................................................................. 8
BAB III PENUTUP
A.Kesimupulan ........................................................................................ 10
B. Saran.................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di
bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya tidak ada air di bumi. Namun, air
dapat menjadi malapetaka jika tersedia dalam kondisi yang tidak benar, baik
kualitas maupun kuantitas airnya. Air yang bersih sangat dibutuhkan maunsia, baik untuk keperluan sehari-hari, untuk keperluan
industri, untuk kebersihan sanitasi kota, dan sebagainya.
kondisi
geografis suatu lokasi merupakan salah satu penyebab prosentase jumlah sumber
air bervariasi. Sehingga tidak jarang pula tempat yang tidak memiliki sumber
air bersih. Walaupun demikian, tempat yang memiliki sumber air dengan debit
yang cukup tinggi juga mendapat masalah, misalnya kualitas sumber air yang
kurang memenuhi syarat sebagai air minum bahkan kurang memenuhi syarat untuk
dijadikan sumber air bersih. Yang lebih mengherankan lagi masalah tersebut
tidak terletak pada kualitasnya tetapi pada sistem distribusinya yang kurang
maksimal sehingga masyarakat kurang bisa merasakan keberadaan air bersih
tersebut. Di zaman sekarang, air menjadi
masalah yang memerlukan perhatian serius. Untuk mendapatkan air yang baik
sesuai dengan standar terntentu sudah cukup sulit untuk di dapatkan. Hal ini dikarenakan
air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari berbagai hasil
kegiatan manusia. Sehingga menyebabkan kualitas air menurun, begitupun dengan
kuantitasnya. Telah
terjadi banyak sekali pencemaran air, seperti di Teluk Jakarta yang berakibat
bagi para petambak. Bukan hanya beberapa spesies ikan yang hilang, tetapi udang
dan bandeng juga banyak yang mati. Secara kimiawi, pencemaran yang terjadi di
Teluk Jakarta termasuk cukup parah. Sehingga indicator pencemar seperti kerang
hijau terlah berkembang secara pesat. Selain itu, penggunaan pestisida yang
berlebihan dan berlangsung lama juga akan berakibat terjadinya pencemaran air.
Seperti yang terjadi di NTB, dimana terjadi pencemaran air akibat penggunaan
pestisida yang berlebihan dalam waktu yang lama. Petani menggunakan pestisida
di sekitar mata air Lingsar dan Ranget (Bali Post, 14/8/03).
Limbah merupakan salah satu masalah
yang harus ditangani dengan baik. Penangan limbah yang kurang memadai dengan
penerapan teknologi yang tidak sesuai akan menimbulkan beberapa efek negatif
bagi lingkungan karena limbah dapat mengandung bahan kimia yang berbahaya dan
bercun. Salah satu bahan kimia yang umum terkandung didalam limbah adalah
amonia (NH3) (Bonnin ddk ,2008). Limbah dengan kandungan amonia
sebagian besar bersumber dari sekresi mamanlia dalam bentuk urin (
perternakan), pabrik pupuk ringan nitrogen,pabrik ammonia, dan pabrik asam
nitrat.
B.
Tujuan
Untuk
mengetahui apa itu amonium (NH4),
efek bagi kesehatan dan standar max amonium dalam badan air serta cara
menurunkan dan menaikan kadar amonium ( NH4).
C.
Rumusan
Masalah
1. Apakah
yang dimaksud dengan ammonium (NH4)?
2. Bagaimana
cara pemeriksaan Ammonium (NH4) yang terdapat dalam badan air?
3. Bagaimana
keberadaanya di alam dan apakah sumber pencemarannya?
4. Bagaimana
efek bagi kesehatan?
5. Berapa
standar (NH4) dalam air.?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dan Perbedaan Ammoniak (NH3) Dan
Ammonium (NH4)
Nitrogen (N)
dapat ditemukan pada hampir setiap badan air dalam bermacam - macam bentuk.
Bentuk unsur tersebut tergantung pada tingkat oksidasinya, antara lain: NH3 (-3),
N2 (0), NO32- (+3), NO3 (-5).
Keberadaan sentawa -senyawa nitrogen ini dalam air adalah senyawa terlarut.
Amoniak (NH3)
merupakan senyawa nitrogen yang menjadi ammonium ( NH4 ) pada
kondisi asam ( pH rendah ), sehingga dapat dikatakan bahwa NH4 dalam
keadaan basa adalah amoniak ( NH3 ). Amoniak dari air permukaan
berasal dari air limbah dan tinja, juga dari oksidasi zat organik secara
mikrobiologis yang berasal dari air alam atau buangan ( domestik dan Non
domestik ).
Dapat
dikatakan amoniak berada dimana-mana dari kadar mg/l pada air permukaan dan air
tanah sampai kira-kira 30 mg/l pada air buangan. Air tanah hanya mengandung
sedikit NH3, karena NH3 dapat menempel pada butir
–butir tanah liat tersebut.
Kadar
amoniak yang tinggi pada air sungai selalu menunjukkan adanya pencemaran. rasa
NH3 kurang enak sehingga kadar NH3 harus
rendah. Pada air minum kadarnya harus nol dan pada air sungai harus dibawah 0,5
mg/l N ( syarat mutu air sungai di Indonesia ). NH3 ini
dapat dihilangkan sebagai gas melalui aerasi atau reaksi dengan asam hipoklorit
atau kaporit. Hingga menjadi kloramin yang tidak berbahaya atau sampel menjadi
N2. Pada air buangan NH3 dapat diolah secara
mikrobiologik melalui proses nitrifikasi hingga menjadi nitrit ( NO2- )
dan nitrat ( NO3- ), sesuai reaksi :
2 NH4+ + 3 O2 --------> 2 NO2- + 2 H2O + energi
bakteri
2
NO2- + O2
--------->
2 NO3- + energi
bakteri
·
Ammoniak (NH3)
merupakan zat
un-terionisasi yang mempunyai basa lemah serta membawa rumus NH3. amonia
tersebut jika terkena udara dan disimpan di suhu kamar itu dapat dilihat ialah
sebagai gas padahal jika dilihat sebagai suatu cairan pada suhu yang sangat rendah
dan juga tekanan tinggi yang juga dikenal ialah sebagai amonia anhidrat yang
mempunyai arti amonia bebas air. itu bermuatan serta tetap ialah sebagai
molekul dengan sendirinya. Amonia tersebut berguna untuk tanaman di fiksasi
nitrogen. Hal tersebut juga digunakan untuk memproduksi pupuk, membersihkan
produk, plastik, pestisida serta bahan peledak.
·
Ammonium (NH4)
yang membawa formula
NH4 + merupakan besi bermuatan positif yang cukup mampu eksis ion ialah sebagai
bebas didalam larutan, / sebagai senyawa garam ionik yang membentuk struktur
kisi dengan ananion ialah seperti amonium klorida. Hal itu terionisasi dan juga
biasanya tidak memberikan aroma bau. Amonium tersebut dapat ditemukan di garam
ialah seperti amonium klorida, amonium karbonat serta amonium nitrat dan juga
digunakan dalam produksi pupuk, bahan peledak, roket propelan serta juga
digunakan sebagai pengawet makanan serta juga air filter.
Perbedaan antara Amonia
Dan Amonium
Amonia dan amonium itu sering
membuat bingung dengan satu sama lain, mereka itu tidak sama. Misalnya,
amonia merupakan suatu zat serikat bermuatan yang mempunyai basa lemah, amonium
itu bermuatan positif, zat terionisasi. amonium itu membawa rumus NH3,
amonium itu membawa formula NH4.
Perbedaan yang mencolok diantara keduanya
adalah bahwa amonia tersebut memberikan keluar bau yang agak tajam sedangkan
amonium itu tidak memberikan bau. Namun mereka itu juga digunakan didalam jenis
yang sama produk ialah seperti pupuk, bahan peledak, dll . N
Persamaan kimia yang mendorong adanya
hubungan antara amonia dan amonium dapat dinyatakan ialah sebagai NH3 +
H2O ? NH4 + + OH-. amonia tersebut dapat diproduksi dengan memperlakukan
larutan garam amonium serta amonia pekat menjadi amonium jika dicampur dengan
air.
B.
Cara
Pemeriksaan
Ø ALAT DAN BAHAN
ALAT :
-
Gelas kimia
-
Spektrofotometer
-
Pipet Gondok
BAHAN :
-
100 ml sampel air
-
2 ml K Na tartrat 3 %
-
Reagen Nesler
Ø CARA KERJA :
-
Mengambil sampel 200 ml dimasukkan kedalam gelas kimia
-
Tambahkan 2 ml K Na tartrat
-
Kemudian tambahkan dengan reagen nesler, lalu dikocok
-
Uji positif akan berwarna kuning
-
Menentukan kadar absorbansi NH3 dengan
Spektrofotometer pada panjang gelombang 420 nm.
C.
Efek Bagi
Kesehatan
- Efek Jangka Pendek (Akut)
Iritasi terhadap saluran pernapasan,
hidung, tenggorokan dan mata terjadi pada 400-700 ppm. Sedang pada 5000 ppm
menimbulkan kematian. Kontak dengan mata dapat menimbulkan iritasi hingga
kebutaan total. Kontak dengan kulit dapat menyebabkan luka bakar (frostbite).
- Efek Jangka Panjang (Kronis)
Menghirup uap asam pada jangka panjang mengakibatkan
iritasi pada hidung, tenggorokan dan paru-paru.
D.
Sifat-Sifat
Pada bentuk
cairan amonia terdapat dalam dua bentuk yaitu amonia bebas atau tidak
terionisasi (NH3) dan dalam bentuk ion amonium (NH4+). Sifat-sifat Amoniak
antara lain:
- Amonia adalah gas yang tidak berwarna dan baunya sangat merangsang sehingga gas ini mudah dikenal melalui baunya.
- Sangat mudah larut dalam air, yaitu pada keadaan standar, 1 liter air terlarut 1180 liter amonia.
- Merupakan gas yang mudah mencair, amonia cair membeku pada suhu -780C dan mendidih pada suhu -330 C, memiliki tekanan uap : 400 mmHg (-45,4 oC), Kelarutan dalam air : 31 g/100g (25 oC), memiliki berat jenis : 0.682 (-33,4 oC), berat jenis uap : 0.6 (udara=1),, suhu kritis : 133oC
- Amoniak bersifat korosif pada tembaga dan timah.
E.
Penanggulangan Kelebihan/Kekurangan Kadar (NH4)
Jika kelebihan kadar ammonium dapat ditanggulangi
dengan cara :
1. Memanfaatkan
enceng gondok. Enceng gondok dalam perairan dapat mengurangi kadar ammonium
dalam air yaitu dengan cara berdasarkan umur dan lama kontak. Jika berdasarka
umur yaitu dengan menggunakan enceng gondok yang tua dan muda dalam air. Tapi
jika dengan lama kontak yaitu dengan lama waktu perlakuan yaitu dengan waktu 2
hari, 4 hari, 6 hari. Jadi dapat dilihat bagaimana penyerapan NH4+
selama 2 hari, 4 hari, 6 hari dan
pengaruh penyerapan NH4+
terhadap enceng gondok yang tua dan muda.
2. Menggunakan
sistem pengolahan dengan cara adsorpsi. Sistem operasi yang dipergunakan adalah
batch dan kontinyu. Sedangkan adsorbat (kontaminan) yang dipergunakan
adalah limbah artifisial, yaitu larutan ammonium klorida. Pada sistem batch,
terdapat empat variabel bebas yang divariasikan, yaitu : pertama, konsentrasi
sorbat, terdiri dari 5 ppm, 10 ppm, 20 ppm, 40 ppm, 80 ppm, dan 100 ppm. Faktor
yang kedua adalah waktu kontak, terdiri dari 2 jam, 4 jam, 6 jam, 24 jam, dan
48 jam. Sedangkan faktor yang ketiga yaitu perlakuan awal adsorben: dengan
pemanasan dan penambahan asam. Faktor terakhir yaitu jenis adsorben yang
digunakan: bentonit dan kaolin.
Jika kekurangan kadar ammonium dapat
ditanggulangi dengan cara :
1. Memperbanyak
kandungan ammonia dalam air karena ammonia dalam air membentuk ammonium.
2. Ammonia
dapat berswa-ionisasi menghasilkan ammonium.
D.
Standar
Menurut
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor : 492 / MENKES/PER/IV/2010
yaitu baku mutu standar kadar ammonia pada badan air yaitu 0,5 mg/l. Ammonia
berasal dari nitrogen organik yang diuraikan oleh organisme heterotrop, yaitu
organisme yang membutuhkan nutrientnya dalam bentuk senyawa organik dan
memperoleh energi dengan cara mengoksidasi senyawa organik tersebut. Nitrogen
organik berasal dari beberapa sumber antara lain limbah domestik yang termasuk
didalamnya sampah, kotoran
manusia dan binatang, kemudian berasal dari limbah
industri dan dapat pula berasal dari air alam yang terpapar oleh sisa-sisa
tumbuhan (Herlambang, 2002).
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pembahasan yang ada dapat disimpilkan bahwa:
1. Amoniak
adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Amoniak ( NH3 )
merupakan senyawa nitrogen yang menjadi ammonium ( NH4 ). Biasanya
senyawa ini didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia).
- Sifat-sifat Amoniak antara lain: gas yang tidak berwarna dan baunya sangat merangsang sehingga gas ini mudah dikenal melalui baunya, Sangat mudah larut dalam air, gas yang mudah mencair, amonia cair membeku pada suhu -780C dan mendidih pada suhu -330 C, memiliki tekanan uap : 400 mmHg (-45,4 0C), Kelarutan dalam air : 31 g/100g (25 0C), memiliki berat jenis : 0.682 (-33,4 0C), berat jenis uap : 0.6 (udara=1),, suhu kritis : 1330C, bersifat korosif pada tembaga dan timah.
- Jika kelebihan kadar ammonium dapat ditanggulangi dengan cara :
·
Memanfaatkan
tanaman enceng gondok
·
Menggunakan sistem pengolahan dengan cara adsorpsi
Jika kekurangan kadar ammonium dapat
ditanggulangi dengan cara :
1. Memperbanyak
kandungan ammonia dalam air karena ammonia dalam air membentuk ammonium.
2. Ammonia
dapat berswa-ionisasi menghasilkan ammonium.
4. Menurut Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor : 492 / MENKES/PER/IV/2010 yaitu
baku mutu standar kadar ammonia pada badan air yaitu 0,5 mg/l. Ammonia berasal
dari nitrogen organik yang diuraikan oleh organisme heterotrop, yaitu organisme
yang membutuhkan nutrientnya dalam bentuk senyawa organik dan memperoleh energi
dengan cara mengoksidasi senyawa organik tersebut.
2.
Saran
Dari pembahasan
yang ada, kita telah mengetahui baik dari deskripsi hingga cara pencagahan dari
salah satu bahan kimia berbahaya yaitu Amoniak (NH3) merupakan senyawa nitrogen yang
menjadi ammonium ( NH4 ) yang diharapkan dengan
kita mengetahui baik manfaat maupun akibat yang ditimbulkan dari bahan kimia
berbahaya tersebut kita dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkannya baik
pada kesehatan maupun lingkungan karena semua bahan kimia yang ada selain memiliki
manfaat juga memiliki bahaya yang berbeda-beda sehingga kita harus lebih
menjaga kesehatan dan lingkungan kita dari bahan kimia yang ada disekitar kita.
DAFTAR PUSTAKA
Alaerts, DR,
Ir ; Sansika, Sri S, Ir, Metode penelitian air, 1987, Usaha
Nasional, Surabaya.
Kriteria
dan standar kualitas air Nasional, dir penyelidikan masalah air, Jakarta,
Maret, 1981.
http://ligutfer270cto1991.blogspot.com/2011/04/makalah-senyawa-amonia-nh3-octo.html. Diakses
tangggal 03 october 2011
widyastuti,palupi.2016.
bahaya bahan kimia pada kesehatan manusia dan lingkungan. Jakarta: buku kedocteran
EGC
pujaatmaka,A.
Hadyana.1999. kimia untuk universitas. Jakarta: erlangga
Komentar
Posting Komentar